Ancaman Keamanan Data di Indonesia Masih Rentan, Siapkah Indonesia Kembangkan Metaverse?
Ancaman keamanan data di Indonesia masih rentan, siapkah Indonesia kembangkan metaverse? – Istilah metaverse yang sudah ada sejak dulu kini mulai diperbincangkan kembali. Beberapa negara di dunia bahkan sudah mulai mengembangkan metaverse. Sementara di Indonesia sendiri, belum terdengar secara tegas apakah ingin juga mengembangkan metaverse atau tidak. Sebab, pasti ada hal-hal yang harus disiapkan bila Indonesia ingin ikut mengembangkan metaverse ini. Terlebih dari segi keamanan data.
Meskipun sudah mulai dikembangkan di beberapa negara, masih ada saja orang yang belum tahu dan mengerti apa itu metaverse. Jadi, sebelum membahas mengenai pengembangan metaverse dan ancaman keamanan datanya, lebih baik simak dulu ulasan tentang metaverse.
Apa Itu Metaverse?
Seperti yang sudah dijelaskan, istilah metaverse sudah lama muncul. Akan tetapi, istilah itu kembali populer sejak salah satu pendiri Facebook Mark Zuckerberg mengganti nama perusahaannya tersebut. Dia diketahui telah mengganti nama Facebook menjadi Meta. Sejak saat itulah istilah metaverse mulai menjadi perbincangan hangat di hampir sebagian negara.
Secara umum, metaverse bisa dikatakan sebagai dunia virtual. Siapa pun bisa melakukan aktivitas, seperti bekerja, bermain, berinvestasi, berbelanja, dan masih banyak lagi. Sesuai arti dari istilahnya, dunia virtual, berarti semua aktivitas tersebut dilakukan secara virtual dan tidak bertatap muka secara langsung.
Struktur Pada Metaverse
Pasti ada perancangan terlebih dahulu sebelum akhirnya sesuatu yang baru itu diluncurkan. Layaknya metaverse, sebelum banyak orang tahu, penciptanya tentu sudah merancang bagaimana konsep dari penggunaan metaverse ini. Salah satunya mengenai struktur pembentukan hingga akhirnya bisa digunakan.
Dalam hal ini, metaverse berarti tersusun atas beberapa teknologi yang saling melengkapi satu sama lain. Setidaknya ada 5 kombinasi teknologi yang mendukung dalam pengembangan metaverse. Kelima teknologi tersebut antara lain Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), Artificial Intelligence (AI), mata uang digital, dan koneksi internet. Supaya lebih tahu, mari kita bahas satu per satu apa arti dari kelima kombinasi teknologi tersebut.
- Virtual Reality
Virtual Reality atau biasa disebut VR ini merupakan komponen pendukung yang berbasis visual. Jadi, teknologi ini dapat membawa seseorang masuk ke dalam dunia virtual atau metaverse. Dengan adanya teknologi ini, orang tersebut pun kemudian dapat saling berinteraksi.
- Augmented Reality
Augmented Reality atau biasa disebut dengan AR. Teknologi ini merupakan pelengkap dari VR. Maksudnya, bila VR menghadirkan fitur visual, teknologi AR ini berfungsi sebagai pelengkap suaranya atau audio.
- Artificial Intelligence
Artificial Intelligence ini disebut juga sebagai AI. Teknologi inilah yang membuat interaksi setiap orang dilakukan secara virtual.
- Blockhain
Selain AR, VR, dan AI, metaverse juga membutuhkan blockhain. Bagi yang belum tahu, blockhain ini merupakan teknologi yang mendasari perkembangan uang krito. Seperti di dunia nyata, kehidupan dalam metaverse juga membutuhkan uang yang kemudian bisa digunakan untuk bertransaksi. Namun, mata uang yang digunakan pada metaverse tentunya termasuk mata uang digital.
- Jaringan
Selian keempat hal yang sudah disebutkan sebelumnya, salah satu poin terpenting untuk mengembangkan metaverse adalah mempersiapkan jaringan atau koneksi internet dengan sebaik mungkin. Sebab, penggunaan metaverse membutuhkan koneksi internet yang lebih cepat. Di antara banyaknya jenis, saat ini teknologi 5G adalah yang paling cepat.
Keamanan Data Metaverse
Adanya metaverse kemungkinan akan membuat kehidupan menjadi virtual. Namun di balik itu semua, metaverse juga memiliki risiko bagi penggunanya. Karena berkaitan dengan teknologi yang menggunakan internet, keamanan siber dan data menjadi poin terpenting yang harus benar-benar diperhatikan. Bila Indonesia ingin ikut tren metaverse ini, berarti harus memperhatikan terkait keamanan data sehingga dapat terhindar dari berbagai ancaman.
Terkait hal tersebut, di Indonesia sendiri masih rentan dengan kasus kebocoran data yang terjadi secara berulang kali. Bahkan Indonesia berada pada peringkat ke 77 dari total 160 negara di dunia terkait keamanan siber nasional. Hal itu membuktikan bahwa keamanan data di Indonesia belum begitu kuat layaknya Yunani yang berada di posisi puncak dari kategori negara teraman soal keamanan siber dan data.
Ancaman Keamanan Data
Salah satu hal yang mungkin saja terjadi adalah metaverse tersebut dapat diserang oleh ransomware. Tidak menutup kemungkinan karena malware tersebut begitu ganas. Terlebih pada tahun 2022 yang diperkirakan ancaman siber masih akan terus berlangsung bahkan bisa semakin menggila. Terlebih bila Indonesia akan ikut mengembangkan metaverse, perlu memperhatikan masalah tentang bagaimana ancaman data yang terjadi.
Contoh kasus perusahaan yang pernah diperas hacker karena ransomware adalah salah satu perusahaan pipa minyak di Amerika. Colonial Pipeline yang termasuk operator jaringan BBM terbesar di AS sangat terpaksa harus membayar uang tebusan hingga US$ 5 juta atau sekitar Rp 70,9 miliar. Hal itu tentunya gara-gara ransomware yang telah mencuri hampir 100 GB data perusahaan.
Jasa Perbaikan Data Ransoware Digipedia
Promo | Disc Up to 15% untuk metode cluster 1 dan 2 promo hanya sampai akhir tahun |
Contoh Games | https://ransom.pt-dgi.com/ . https://docs.google.com/spreadsheets/d/1y9VVvk-eahtRCVUtwWi0rqEyrKZKtr1UkITcQwcXyA8/edit?usp=sharing https://youtu.be/NAmQ8ziaeA4 |
Bebas Pilih Metode | Bebas memilih metode.1 Metode Remote. 2 Metode Reading, 3 Metode Cryptografy |
Waktu Produksi | Waktu Restore data berbeda beda mulai dari 1 hari hingga 1 minggu. |
Keunggulan Restore kami | Mengembalikan data anda yang terkunci seperti semulaMemberikan garansi pada setiap metodenyaKeakuratan pengembalian data andaProses pengerjaan cepatBanyak metode pilihan dan jenis ransomware yang bisa kami perbaikiHarga yang ditawarkan lumayan terjangkau dan negoable |
Keunggulan digipedia | Penyedia jasa perbaikan ransomware nomer 1 di indonesia. Tim decrypt dilakukan oleh tenaga profesional developer yang sudah bersertifikat lembaga resmi dicoding, AWS, hingga Google SDC antar negara.pembayaran yang dapat dicicil tanpa bunga bisa negosiasi hargaSudah banyak membantu individu bahkan perusahaan dalam mengembalikan data yang terkuncimemberikan maintenance dan customer support aftersales tak terbatas |
Penulis: Aprilia Wahyu