Langkah-Langkah Pemulihan dari Serangan Capibara Ransomware: Panduan untuk Mengembalikan Data dan Mencegah Serangan Lanjutan
Saat ini, ransomware merupakan ancaman serius bagi individu, perusahaan, dan instansi pemerintah. Kemunculan varian baru bernama Capibara semakin meningkatkan kekhawatiran keamanan siber, di mana ransomware ini mengenkripsi dan menghapus backup server data penting korban dan menambahkan ekstensi ‘.capibara‘ pada file yang terinfeksi. Namun, ada kabar baik! Telah hadir sebuah solusi revolusioner yang dapat mengatasi ransomware Capibara dengan tingkat keberhasilan mencapai 100%. Anda tidak perlu lagi merasa putus asa jika anda adalah salah satu korban ransomware ini. Berikut ini, kami akan memperkenalkan informasi mengenai solusi untuk mengembalikan, mengatasi, dan mencegah ransomware Capibara dengan tingkat keberhasilan hingga mencapai 100%.
Apa itu Ransomware Capibara?
Ransomware capibara merupakan salah satu varian ransomware yang berbahaya yang memiliki kemampuan untuk mengenkripsi file dan menambahkan ekstensi “.capibara” pada nama file yang terinfeksi. Sebagai contoh, sebuah file dengan nama “1.jpg” akan berubah menjadi “1.jpg.capibara” setelah terkena infeksi. Para hacker juga menyertakan file catatan dengan nama seperti “READ_ME_USER.txt“. Di bawah ini adalah isi pesan yang ditinggalkan oleh peretas pada ransomware capibara.
Berikut adalah spesifikasi detail seputar ransomware Capibara.
Nama Varian | Capibara |
Ekstensi | .capibara |
Catatan hacker | READ_ME_USER.txt |
Jumlah Tebusan | 5000 RUB dalam BTC atau 0,073766 BTC (mata uang kripto Bitcoin) |
Alamat Dompet Kriminal Cyber | 17CqMQFeuB3NTzJ2X28tfRmWaPyPQgvoHV (Bitcoin) |
Gejala | Tidak dapat membuka file yang disimpan di komputer Anda, file yang sebelumnya berfungsi sekarang memiliki ekstensi yang berbeda (misalnya, my.docx.locked). Pesan permintaan tebusan ditampilkan di desktop Anda. Penjahat dunia maya meminta pembayaran uang tebusan (biasanya dalam bitcoin) untuk membuka kunci file Anda. |
Para peretas biasanya mendapatkan ransomware dari kelompok kriminal di dark web. Mereka kemudian menyebarkan ransomware tersebut melalui situs yang tidak terpercaya, perangkat lunak bajakan, dan email dengan mengirimkan lampiran atau tautan.
Penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 50% kasus ransomware berasal dari file berbahaya yang diunduh dari situs web tidak resmi, phishing email, jaringan Peer-to-Peer Torrent, dan perangkat lunak bajakan. Ini termasuk antivirus bajakan. Namun, antivirus bajakan ini tidak efektif dalam melindungi PC dari ransomware karena tidak dapat mendeteksi varian virus baru. Selain itu, penggunaan situs atau perangkat ilegal (bajakan) ini juga melanggar hukum.
Masalah ini semakin serius karena serangan tersebut akan berulang dan terus berlanjut jika tidak ditangani dengan tepat. Bahkan, para peretas juga dapat memberikan celah jaringan korban kepada kelompok lain untuk melakukan serangan di masa depan dengan backdoor. Oleh karena itu, diperlukan tindakan antisipatif yang tepat untuk mengatasi, mencegah, dan menghilangkan ransomware capibara.
Cara Mendeteksi Ransomware Capibara
Untuk menangani infeksi dengan benar, langkah awal yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasinya terlebih dahulu. Beberapa infeksi ransomware memang menggunakan pesan teror untuk membuat kita takut dan panik.
Namun, permasalahannya adalah bahwa nama-nama tersebut terlalu umum dan beberapa hacker menggunakan nama yang sama meskipun pesan dan jenis ransomware yang disampaikan berbeda-beda. Oleh karena itu, hanya mengandalkan nama file pesan saja tidak efektif dan bahkan bisa menyebabkan kehilangan data secara permanen jika kita mencoba mendekripsi data menggunakan alat yang tidak cocok dengan jenis infeksi ransomware yang menyerang.
Salah satu cara lain untuk mengidentifikasi infeksi ransomware adalah dengan memeriksa ekstensi file yang ditambahkan pada setiap file yang terenkripsi. Infeksi ransomware sering diberi nama dengan ekstensi tertentu yang mereka tambahkan pada file yang telah dienkripsi (contohnya, capibara ransomware). Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah antisipatif yang tepat untuk mengatasi, mencegah, dan menghilangkan ransomware capibara.
Metode ini hanya efektif, namun, ketika ekstensi yang ditambahkan unik – banyak infeksi ransomware menambahkan ekstensi generik (misalnya, “.encrypted”, “.enc”, “.crypted”, “.locked”, dll.). Dalam kasus ini, mengidentifikasi ransomware dengan ekstensi yang ditambahkan menjadi tidak mungkin.
Salah satu cara termudah dan tercepat untuk mengidentifikasi infeksi ransomware adalah dengan menggunakan situs dan aplikasi kami, yakni– app.fixransomware.com. Layanan analisis ini mendukung sebagian besar infeksi ransomware yang ada. Korban cukup mengunggah pesan tebusan dan/atau satu file terenkripsi (kami menyarankan Anda untuk mengunggah keduanya jika memungkinkan).
Ransomware akan diidentifikasi dalam hitungan detik dan Anda akan diberikan berbagai detail, seperti nama keluarga malware yang terinfeksi, apakah dapat didekripsi dengan aplikasi universal, dan sebagainya.
Contoh 1 (STOP/DJVU Ransomware):
Contoh 2 (Non STOP/DJVU Ransomware):
Cara Mengembalikan File yang Terkena Ransomware Capibara
Cara mengembalikan file yang terkena ransomware Capibara yang dilakukan banyak orang pada umumnya dengan membayar tebusan sejumlah uang kepada hacker. Mirisnya, dilansir dari liputan6.com, sebanyak 56% korban ransomware bersedia membayar uang tebusan tersebut untuk mendapat akses data mereka kembali. Padahal, tindakan tersebut bukanlah solusi cara mengembalikan file yang terkena ransomware. Bahkan, tidak menjamin hacker akan memberikan akses data kepada korban. Fatalnya, berdasarkan beberapa laporan menyebutkan hacker mengambil uang korban tanpa mengembalikan data korban.
Selain membayar tebusan, pada umumnya para korban menggunakan cara mengembalikan file yang terkena ransomware Capibara dengan software decryptor dan recovery pihak ketiga. Padahal, cara ini juga tidak tepat karena dapat merusak susunan file.
Oleh karena itu, mengetahui cara mengembalikan file yang terkena ransomware Capibara yang tepat sangat penting. Hal ini bertujuan untuk menghindari adanya kerugian, kerusakan data berkelanjutan, bahkan penyebaran data privasi ke publik oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Berikut 3 cara mengembalikan file yang terkena ransomware Capibara dengan aman dan dapat menjadi alternatif solusi yang tepat
1. Menggunakan Teknik Manual
Cara mengembalikan file yang terkena ransomware Capibara yang pertama adalah dengan menggunakan teknik-teknik manual seperti dekripsi asimetris (RSA, El Gamal, dll.), algoritma pertukaran kunci (Diffie-Hellman), dan analisis kriptografi dari pengecekan hash-file. Teknik ini sering digunakan oleh praktisi dan profesional cybersecurity dalam menangani ransomware Capibara seperti Fixransomware Digipedia. Perusahaan teknologi yang satu ini memiliki ratusan teknisi cybersecurity dan telah membuktikan keberhasilannya mengembalikan file yang terkena ransomware Capibara hingga 100%. Oleh karena itu, Digipedia telah dipercaya menangani kasus ransomware perusahaan besar baik, BUMN, multinasional bahkan manca negara.
2. Menggunakan Universal Decryptor
Saat ini ada dua versi varian ransomware: lama dan baru. Versi lama dirancang untuk mengenkripsi data dengan menggunakan “kunci offline” berkode sama setiap kali PC yang terinfeksi tidak memiliki koneksi internet atau server kehabisan waktu/tidak merespons.
Oleh karena itu, beberapa korban dapat mendekripsi data menggunakan software seperti Emsisoft yang dikembangkan oleh peneliti Cybersecurity, Michael Gillespie, namun karena mekanisme enkripsi telah sedikit diubah menjadi enkripsi online, sebagaimana dirilis pada Agustus 2019, software dekripsi tidak lagi berfungsi.
Jika data Anda telah dienkripsi oleh versi yang lebih lama sebelum 2019, Anda mungkin dapat memulihkannya dengan sofware Emsiosft sesuai instruksi di Emsisoft’s official page.
Screenshot dari decryption tool by Emsisoft and Michael Gillespie:
Perhatikan bahwa pemrosesan file mungkin memakan waktu. Perlu juga disebutkan bahwa sistem harus memiliki koneksi Internet selama seluruh proses dekripsi, jika tidak maka akan gagal.
Screenshot dari Emsisoft’s decryption service page:
3. Menggunakan Software Recovery dan Media Repair
Sekarang perlu dicatat bahwa ransomware Capibara tidak mengenkripsi seluruh file. Sebaliknya, itu hanya mengenkripsi sebagian (awal) file, sehingga membuatnya tidak dapat digunakan. Untungnya, dalam beberapa kasus dimungkinkan untuk memulihkan bagian lain dari file, yang tidak dienkripsi. Ini berguna untuk file audio/video, karena meskipun bagian awal tidak dapat dipulihkan, Anda masih dapat menggunakannya walaupun potensi suksesnya hanya 0-60%.
Untuk memulihkan data audio/video atau sebagian gambar, kami menyarankan Anda untuk menggunakan Metode 1 (Remote Recovery) dari Digipedia’s Fixransomware. Remote Recovery ini memanfaatkan data yang masih tersisa di Cluster harddisk.
Umumnya, metode penyelamatan capibaraery tidak bekerja untuk SSD karena SSD menggunakan fitur TRIM untuk memudahkan perpindahan pulsa listrik untuk menyimpan data di sebuah Sel. Berbeda dengan harddisk yangmasih menggunakan piringan magnet. Metode 1 ini menggunakan beragam software seperti screenshot dibawah:
Cara Mengatasi Ransomware capibara Agar Tidak Menyebar Lebih Lanjut
Ada beberapa cara mengatasi ransomware capibara yang dapat dilakukan, diantaranya sebagai berikut
1. Melaporkan Infeksi Ransomware ke Pihak Otoritas
Jika Anda adalah korban serangan ransomware, kami sarankan untuk melaporkan kejadian ini kepada pihak pegiat cybersecurity. Dengan memberikan informasi kepada pegiat cybersecurity seperti Fixransomware, Anda akan membantu melacak kejahatan cybersecurity dan berpotensi membantu penuntutan para hacker.
2. Membatasi Penyebaran Infeksi Ransomware capibara
Beberapa infeksi jenis ransomware dirancang untuk mengenkripsi file di dalam perangkat penyimpanan eksternal, menginfeksinya, dan bahkan menyebar ke seluruh jaringan lokal. Untuk alasan ini, sangat penting untuk mengisolasi perangkat (komputer) yang terinfeksi sesegera mungkin.
Langkah 1: Disconnect Jaringan internet.
Cara termudah untuk memutuskan komputer dari internet adalah dengan mencabut kabel Ethernet dari motherboard. Namun, beberapa perangkat terhubung melalui jaringan nirkabel dan untuk beberapa pengguna (terutama mereka yang tidak terlalu paham teknologi), melepaskan kabel mungkin tampak sulit. Oleh karena itu, Anda juga dapat memutuskan sistem secara manual melalui Control Panel:
Arahkan ke “Control Panel”, klik bilah pencarian di sudut kanan atas layar, masukkan “Network and Sharing Center” dan pilih hasil pencarian:
Klik “Change adapter settings” :
Klik kanan pada setiap titik koneksi dan pilih “Disable”. Setelah dinonaktifkan, sistem tidak akan lagi terhubung ke internet. Untuk mengaktifkan kembali titik koneksi, cukup klik kanan lagi dan pilih “Enable”.
Langkah 2: Cabut Seluruh Media Penyimpanan Eksternal.
Seperti disebutkan di atas, ransomware mungkin mengenkripsi data dan menyusup ke semua perangkat penyimpanan yang terhubung ke komputer. Untuk alasan ini, semua perangkat penyimpanan eksternal (flashdisk, harddisk Eksternal, NAS dll.) harus segera diputuskan, namun, kami sangat menyarankan Anda untuk mengeluarkan setiap perangkat sebelum memutuskan sambungan untuk mencegah kerusakan data:
Arahkan ke “My Computer”, klik kanan pada setiap perangkat yang terhubung, dan pilih “Eject”:
Langkah 3: Log-out kan Akun Penyimpanan Cloud.
Beberapa jenis ransomware mungkin dapat menginfeksi data yang disimpan di dalam “Cloud seperti Google Drive”. Untuk alasan ini, Anda harus keluar dari semua akun atau mengganti sandi penyimpanan cloud di dalam browser dan perangkat lunak terkait lainnya. Anda juga harus mempertimbangkan untuk menghapus sementara perangkat lunak manajemen cloud sampai infeksi benar-benar hilang.
3. Mematikan Virus di Windows Startup, Scheduler, Hosts, dan Task Manager:
4. Membuat Backup Data:
Manajemen file yang tepat dan membuat cadangan sangat penting untuk keamanan data. Karena itu, selalu sangat berhati-hati dan berpikir ke depan.
Mengelola Backup Data dengan Manajemen Partisi:
Kami menyarankan Anda menyimpan data Anda di beberapa partisi dan menghindari menyimpan file penting di dalam partisi yang berisi seluruh sistem operasi. Jika Anda jatuh ke dalam situasi di mana Anda tidak dapat mem-boot sistem dan terpaksa memformat disk tempat sistem operasi diinstal (dalam banyak kasus, ini adalah tempat bersembunyinya infeksi malware), Anda akan kehilangan semua data yang tersimpan di dalam drive itu.
Selain itu, keuntungan memiliki beberapa partisi: jika Anda memiliki seluruh perangkat penyimpanan yang ditetapkan ke satu partisi, Anda akan dipaksa untuk menghapus semuanya, namun, membuat beberapa partisi dan mengalokasikan data dengan benar memungkinkan Anda untuk mencegah masalah seperti itu.
Anda dapat dengan mudah memformat satu partisi tanpa mempengaruhi yang lain – oleh karena itu, satu akan dibersihkan dan yang lain akan tetap tidak tersentuh, dan data Anda akan disimpan. Mengelola partisi cukup sederhana dan Anda dapat menemukan semua informasi yang diperlukan di Microsoft’s documentation web page.
Membuat Backup Data dengan Media Eksternal vs Cloud:
Salah satu metode backup yang paling andal adalah dengan menggunakan perangkat penyimpanan eksternal dan tetap mencabutnya. Salin data Anda ke hard drive eksternal, flash didsk, SSD, HDD, atau perangkat penyimpanan lainnya, cabut dan simpan di tempat yang kering jauh dari matahari dan suhu ekstrim.
Namun, cara ini cukup tidak efisien, karena pencadangan dan pembaruan data perlu dilakukan secara berkala. Anda juga dapat menggunakan layanan cloud atau server jarak jauh. Di sini, koneksi internet diperlukan dan selalu ada kemungkinan pelanggaran keamanan, meskipun itu sangat jarang terjadi.
Solusi Backup Data Otomatis dengan Google Drive Desktop:
Sebaiknya gunakan Google Drive untuk mencadangkan file Anda. GoogleDrive memungkinkan Anda menyimpan file dan data pribadi di awan, menyinkronkan file di seluruh komputer dan perangkat seluler, memungkinkan Anda mengakses dan mengedit file dari semua perangkat Windows Anda. Google Drive Premium memungkinkan Anda menyimpan, berbagi, dan mempratinjau file, mengakses riwayat unduhan, memindahkan, menghapus, dan mengganti nama file, serta membuat folder baru, dan banyak lagi.
Anda dapat mencadangkan folder dan file terpenting di PC (folder Desktop, Dokumen, dan Gambar). Beberapa fitur OneDrive yang lebih menonjol termasuk versi file, yang menyimpan versi file yang lebih lama hingga 30 hari.
Cara Mencegah Serangan Ransomware Capibara
Jangan membuka file dan tautan yang diterima dari alamat yang tidak dikenal dan mencurigakan (terutama jika email yang berisi tautan atau file tidak relevan). Gunakan halaman resmi dan tautan langsung untuk mengunduh file dan program.
Selain itu, anda wajib untuk selalu mengupdate dan (atau) aktifkan antivirus yang didapatkan dari pengembang resminya. Jika komputer Anda sudah terinfeksi ransomware capibara, umumnya PC akan dibanjiri dengan malware yang membuat PC lambat saat dikoneksikan ke internet. sebaiknya jalankan pemindaian dengan antivirus Digipedia. Saat ini berlangsung flashsale diskon hingga 50% dari harga resmi.
Sebagai langkah preventif, Anda juga dapat memvaksinasi PC anda yang lain agar suatu hari tidak terinfeksi ulang mengingat negara kita menjadi target serangan virus ransomware terbanyak di Asia. Fixransomware bersama G DATA telah merilis “vaksin” yang mampu mencegah ransomware capibara mengenkripsi data.
Ini tidak berarti bahwa malware tidak akan dapat memasuki sistem atau melakukan tindakan lain (mis., mengubah pengaturan sistem). Namun, enkripsi akan tetap dicegah. Anda dapat memesan vaksinasi ransomware capibara dibawah ini.
Demikian pembahasan mengenai cara mengembalikan, mengatasi dan mencegah ransomware capibara. Selamat membaca dan semoga bermanfaat!