Tak Berkategori

Jangan Remehkan! Ini Risiko Bila Data Dicuri Hacker

Jangan Remehkan! Ini Risiko Bila Data Dicuri Hacker

Jangan Remehkan! Ini Risiko Bila Data Dicuri Hacker – Semakin hari peretas kian merajalela melakukan aksinya. Mulai menginfeksi virus, meminta uang tebusan, hingga mencuri data-data penting. Hal itu pun bukan menjadi sesuatu yang harus diremehkan. Setiap orang tentu perlu mewaspadai hingga menjaga keamanan siber dengan sebaik mungkin. Terlebih bagi perusahaan, pemilik bisnis, atau instansi pemerintah yang memiliki jutaan data penting. Yang seharusnya dilakukan adalah menjaga keamanan data supaya terhindar dari para hacker.

Namun, memang musibah tidak ada yang tahu. Meskipun sudah menjaga keamanan sedemikian rupa, tetap saja hacker lebih pintar dengan beragam caranya. Melalui iklan di internet, sebuah email, hingga penggunaan VPN gratis para hacker bisa menyelipkan virus-virus berbahaya yang bisa menginfeksi perangkat. 

Cara Hacker Mencuri Data

Seperti yang sudah dikatakan, para peretas bisa memangsa siapa pun tanpa memandang bulu. Sebab, mereka hanya gila cuan. Jadi, bagaimana pun caranya dia bisa mencuri data kemudian mengancam tebusan. Tidak menutup kemungkinan pula data akan diperjualbelikan.

Mula-mula biasanya para hacker melakukan phishing. Pada proses ini hacker mulai mengirim virus atau malware. Bisa berupa link atau file. Ketika file tersebut dibuka oleh korban, maka perangkat secara otomatis akan terinfeksi virus tersebut. Hal ini akan sangat mudah dilakukan oleh hacker khususnya bagi perangkat yang tidak memiliki keamanan atau anti virus. 

Kasus Pencurian 26 Juta Data

Beberapa kasus kejadian bisa menjadi pelajaran. Seperti yang sempat terjadi, pernah ada kasus 26 juta data dicuri oleh hacker. Akhirnya pakar keamanan siber pun berhasil menemukan data yang dicuri tersebut. Korban di dalamnya termasuk situs seperti Amazon, Facebook, hingga Netflix.

Menurut Nordlocker, para peretas yang mencuri data tersebut ternyata menggunakan malware. Setelah dideteksi ternyata malware tersebut tidak memiliki nama alias misterius.

Sementara itu, data yang dicuri sebesar 1,2 terabyte. Setengah dari data hasil curian tersebut pun terungkap ada yang berisi fle teks. Sisanya kebanyakan berisi kredensiap login pengguna. Jadi, berhati-hatilah untuk menjaga keamanan perangkat sebab jenis malware bisa dikitim melalui email atau software yang diunduh secara ilegal.

Ransomware 2.0

Dalam konferensi pers perusahaan keamanan siber global Kaspersky mengungkapkan, ransomware semakin merajalela sejak pandemi 2020. Oleh karena itu, kemudian muncul julukan “Ransomware 2.0”. Sudah banyak yang tahu bahwa salah satu kejahatan siber ini adalah terkait penguncian data. Malware yang dikirim peretas bisa dalam beragam bentuk. Salah satunya adalah berbentuk link yang dikirim melalui email atau tercantum dalam website. 

Lebih dari itu, ternyata pada 2020 ransomware dilaporkan berhasil membobol setidaknya 61 perusahaan. Australia dan India tercatat memiliki jumlah tertinggindari seluruh Asia Pasifik. 

Kelompok Pembobol dan Pencuri Data

Dari sekian banyak peretas yang mengirim ransomware untuk menginfeksi perangkat, inilah beberapa daftar kelompok yang bisa dibilang dalang di balik kejahatan siber tersebut. Jadi, berhati-hatilah dan jangan remehkan dalam menjaga keamanan perangkat demi melindungi data dari risiko pencurian data pleh peretas.

Berikut beberapa kelompok dari sekian banyak yang ada.

1.AKO Ransomware

Mulai beroperasi pada Januari 2020. Target jaringannya adalah perusahaan dengan kayanan desktop jarak jauh yang terbuka. Ancamannya adalah uang, data dihapus, atau data dipublikasikan di Data Leak Blog.

2. CL0P

Peretas yang diduga memiliki hubungan dengan suatu negara. Kelompok ini menjadi perhatian setelah berjasil mengunci 267 server khususnya milik Maastricht University.

3. DoppelPaymer

Baru muncul dan dijuluki BitPaymer sejak Juli 2019. Ancamannya akan menjual data yang dicuri di darkweb jika korban tidak membayar tebusan.

3. Maze

Kelompok hacker yang memulai taktiknya mencuri data terlebih dahulu kemudian menguncinya. Pertama kali muncul pada 2019. 

Jasa Cegah Serangan Ransomware Digipedia

PromoDisc Up to 15%  untuk metode cluster 1 dan 2 promo hanya sampai akhir tahun
Contoh Gameshttps://ransom.pt-dgi.com/. https://docs.google.com/spreadsheets/d/1y9VVvk-eahtRCVUtwWi0rqEyrKZKtr1UkITcQwcXyA8/edit?usp=sharing
https://youtu.be/NAmQ8ziaeA4
Bebas Pilih MetodeBebas memilih metode.1 Metode Remote. 2 Metode Reading, 3 Metode Cryptografy
Waktu ProduksiWaktu Restore data berbeda beda mulai dari 1 hari hingga 1 minggu.
Keunggulan  Restore kamiMengembalikan data anda yang terkunci seperti semulaMemberikan garansi pada setiap metodenyaKeakuratan pengembalian data andaProses pengerjaan cepatBanyak metode pilihan dan jenis ransomware yang bisa kami perbaikiHarga yang ditawarkan lumayan terjangkau dan negoable
Keunggulan digipediaPenyedia jasa perbaikan ransomware nomer 1 di indonesia. Tim decrypt dilakukan oleh tenaga profesional developer yang sudah bersertifikat lembaga resmi dicoding, AWS, hingga Google SDC antar negara.pembayaran yang dapat dicicil tanpa bunga bisa negosiasi hargaSudah banyak membantu individu bahkan perusahaan dalam mengembalikan data yang terkuncimemberikan maintenance dan customer support aftersales tak terbatas 

Penulis: Aprilia Wahyu

Leave your thought here